Band indie rock asal Kanada, Tokyo Police Club baru menyelesaikan konsernya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (14/11/2010) malam. Mereka tetap bermain total meski sepi penonton.Sejak sore halaman arena konser masih saja sepi. Namun suara hiruk pikuk sudah mulai terdengar dari dalam . Promotor Trilogy Live yang membawa Tokyo Police Club ke Indonesia juga ternyata ingin memberikan lebih banyak pengalaman seru pada penontonnya.
Berbagai game disediakan sponsor. Booth-booth cenderamata asli dari band yang tampil pun tersebut. Tokyo Police Club akan dibuka oleh penampilan dua band kesohor Indonesia, The S.I.G.I.T dan Slank.
Tepat pukul 20.20 WIB Rekti cs langsung naik ke pentas membawakan 'Clove Doper', 'The Party' dan 'Horse'. Band asal Bandung itu sesekali bercanda dengan penonton yang baru mulai berdatangan.
Namun kemudian mereka dibuat sibuk dengan setlist yang sudah disiapkan. Lagu-lagu andalan mereka seperti 'Alright', 'Did I Ask Your Opinion?', 'Let It Go' juga Soul Sister' ikut didendangkan. Sementara lagu 'Black Amplifier' dipilih sebagai penutup.
Bukan The S.I.G.I.T namanya jik tidak bisa membuat penonton berjingkrak. Mereka juga tidak pernah menyuguhkan musik dengan melodi sama seperti dalam CD. The S.I.G.I.T telah memporak-porandakan bagian penting di setiap lagu dengan melodi baru. Namun hasilnya justru ekslusif. Versi seperti itu hanya bisa didengarkan jika Anda menonton aksi mereka secara live.
Waktu satu jam pun berlalu, The S.I.G.I.T harus turun pentas untuk mempersilahkan Slank tampil. Pukul 22.22 WIB Slank pun langsung meraungkan musiknya di atas pentas. 'Bang-bang Tut' jadi jurus sakti yang langsung membuat penonton berjingkrak.
'I Miss You But I Hate You', 'Drug Me Up' dan 'Tong Kosong' bertubi-tubi membuat penonton terus bernyanyi bersama dan menari. Sesi slow pun tidak ketinggalan. Slank memainkan nomor-nomor lawas mereka seperti 'Terbunuh Sepi'. 'Generasi Biru' membuat penonton kembali kehilangan kendali untuk berdiam diri.
'Love Cursed', 'Orkes Sakit Hati' dan 'Lagi Gampang' tidak ketinggalan dibawakan. Lagu 'SBY' akhirnya menjadi penutup setelah sebelumnya Slank menyanyikan 'Jurus Tandur'.
Aksi Slank tentu saja tidak perlu diragukan lagi. Bimbim, Ridho dan Ivan tampak santai mengenakan kaos. Sementara Abdee sedikit rapih dengan kemeja kotak-kotak biru dan rompi hitam. Kaka? Tentu saja untuk menghemat cucian di rumah (begitu ujar Kaka), ia memilih bertelanjang dada.
Setelah menunggu sesaat, Tokyo Police Club pun nongol. Mereka membawakan 'Favourite Colour' dan 'Nature of the Experiment'. Sesekali band yang digawangi Dave Monks (vokal, bass), Graham Wright (kibord), Josh Hook (gitar) dan Greg Alsop (drum) menyapa dan bercanda dengan penonton yang jumlahnya ternyata tidak terlalu banyak. Diperkirakan hanya sekitar 500 orang yang ingin menyaksikan aksi mereka.
Namun sedikitnya jumlah penonton dan arena konser yang sangat kosong melompong tidak mematahkan semangat Tokyo Police Club. Mereka tampak sangat bersenang-senang memainkan musiknya. Begitu juga dengan Dave yang tidak henti-hentinya berinteraksi dengan penonton. Ia mengajak penonton tepuk tangan mengikuti irama kibord juga bernyanyi bersama.
Terasa lebih intim karena penonton jadi lebih dekat dengan idolanya tersebut. Di tengah konser, band yang telah menelurkan dua album itu berkolaborasi dengan Rekti 'The S.I.G.I.T' dan Abdee 'Slank'. Kolaborasi yang amat sangat jarang dilakukan oleh band mancanegara ketika bertandang ke Tanah Air.
Mereka membawakan lagu 'My Name is Jonas' milik Weezer. Kolaborasi dadakan yang cukup ciamik. Tokyo Police Club pun kembali menyanyikan lagu-lagu mereka. Sekitar 18 lagu dibawakan. Lagu 'Your English is Good' menutup konser tanpa encore tersebut. Konser berakhir hampir tengah malam.
Entah apa yang membuat konser terasa sangat sepi. Meski demikian Tokyo Police Club juga dua band pembuka lainnya tampil dengan sangat total. Mereka tidak menyinggung jumlah penonton. Mereka asik bermusik tanpa mengharapkan tepuk tangan lebih meriah dari yang didapat malam ini. detik
0 komentar:
Posting Komentar